Tanaman Keluwih
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Orticales
Suku : Moraceae
Marga : Artocarpus
Jenis : Artocarpus camasi
Nama umum/dagang : Kluwih
2. 2. Morfologi Tanaman Keluwih
a. Akar Keluwih
Akar tanaman keluwih berkayu, berbentuk bulat, berwarna cokelat kehitam-hitaman. Kulit relatif mudah terkelupas, beraroma spesifik, dan mudah mengeluarkan getah. Akar keluwih yang berasal dari perbanyakan generatif maupun vegetatif membentuk suatu forma perakaran yang kuat menebus dan melekat pada tanah. Oleh karena itu, tanaman keluwih mampu tumbuh ditempat yang kurang ideal, antara lain ditebing-tebing dan sungai.
b. Pohon dan Cabang
Tanaman keluwih berkayu dengan warna kulit hijauke abu-abuan, kulit bertekstur tidak keras dan tidak beraroma spesifik. Tinggi tanaman dapat mencapai 10-20 m. lebar tajuk pohon lebih dari 5 meter. Tanaman keluwih pada umumnya telah membentuk percabangan sejak ketinggian 2 m dari atas tanah. Dahan tumbuh sehingga habitusnya tampak ramping. Pohon keluwih tahan pangkas dan mudah membentuk tunas baru.
c. Daun
Pada ujung cabang dan ranting tanaman tumbuh tunas pucuk sepanjang 10-20 cm. pucuk tersebut tertutup oleh selaput contong atau seludang. Setelah tunas pucuk mekar, akan muncul daun muda, yang kemudian tumbuh mencapai ukuran maksimal. Daun-daun keluwih terletak pada cabang atau ranting dengan teratur secara spiral, berjarak antara 2-10 cm. tangkai daun ranting dengan panjang antara 3-5 cm. daun tebal seperti belulang, kaku, berwarna hijau tua, mengkilat di bagian atasnya dan berwarna hijau pucat serta kasar karena berbulu di bagian bawahnya. Bulu daun keluwih berwarna putih, terletak di atas dan bawah daun tulang daun. Ukuran daun bermacam-macam berkisar antara (30-60) cm x (20-40) cm, memiliki 7-9 lekuk dalam dengan ujung yang menyempit. Pangkal daun utuh, dengan tulang daun menonjol.
d. Bunga
Bunga tanaman keluwih brumah satu.tandan bunga jantan dan bunga betina masing-masing terletak pada ketiak daun, bunga jantan menyerupai busa, panjang mencapai 25 cm atau lebih, berwarna kuning, mirip ekor kucing, terkulai ke bawah. Tandan bunga jantan tersebut terdiri atas kumpulan bunga kecil dengan stamen tunggal. Bunga betina berbentuk bulat atau bulat telur, berukuran (8-10) cm x (5-) cm, berwarna hijua. Bunga betina terletak tegak kaku, pada tangkai tebal, yang memiliki panjang antara 4-8 cm. Bunga betina terdiri dari kumpulan bunga kecil yang terletak pada dasar bunga dengn kelopak berbentuk tabung. Bunga keluwih menyerbuk silang.
e. Buah dan Biji
Buah keluwih merupakan buah majemuk, berbentuk tandan, dengan garis tengah antara 10-20 cm, berduri pendek, dan berwarna hijau. Di dalam buah terdapat biji berbentuk ginjal, panjang 3-5 cm, berwarna cokelat kehitaman, baik buah dan bijinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan sayur.
3. Kandungan Zat dalam Tanaman Keluwih
Adapun kandungan zat yang terdapat dalam tanaman keluwih adalah:
a. Polifenol
Memiliki sifat antioksidan lebih baik dibandingkan vitamin-vitamin dan menjadi obyek yang menarik perhatian para ahli nutrisi , epidemiologi, perusahaan agraria dan konsumen pada dekade terakhir. Keuntungan utama polifenol adalah efek melindungi terhadap berbagai penyakit seperti kanker dan penyakit kardiovaskular. Polifenol membantu melawan pembentukan radikal bebas dalam tubuh dan karenanya memperlambat penuaan sel.
b. Saponin
Suatu glikosida yang mungkin ada pada banyak macam tanaman. Saponin ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan tidak diketahui, mungkin sebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, atau merupakan waste product dari metabolisme tumbuh-tumbuhan. Kemungkinan lain adalah sebagai pelindung terhadap serangan serangga. Sifat-sifat Saponin adalah:
1) Mempunyai rasa pahit
2) Dalam larutan air membentuk busa yang stabil
3) Menghemolisa eritrosit
4) Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi
5) Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksisteroid lainnya
6) Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi
7) Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan formula empiris yang mendekati.
c. Flavonoida
Antioksidan alami terdapat dalam bagian daun, buah, akar, batang dan biji dari tumbuh-tumbuhan obat. Bagian tersebut umumnya mengandung senyawa fenol dan polifenol. Polifenol dan turunannya telah lama dikenal memiliki aktivitas antibakteri, antimelanogenesis, antioksidan dan antimutagen.
Senyawa-senyawa flavanoid yang umumnya bersifat antioksidan dan banyak yang telah digunakan sebagai salah satu komponen bahan baku obat-obatan. Senyawa-senyawa flavonoid dan turunannya dari tanaman nangka-nangkaan memiliki fungsi fisiologi tertentu. Ada dua kategori fungsi fisiologi senyawa flavonoid tanaman nangka-nangkaan berdasarkan sebarannya di Indonesia. Tanaman nangka-nangkaan yang tumbuh di Indonesia bagian barat, produksi senyawa flavanoid diduga berfungsi sebagai bahan kimia untuk mengatasi serangan penyakit (sebagai antimikroba atau antibakteri) bagi tanaman. Sedangkan yang tumbuh di Indonesia bagian timur, produksi senyawa flavanoid berfungsi sebagai alat pertahanan (antivirus). Dengan menggunakan pendekatan fungsi fisiologi ini, uji biologi artoindonesianin dan kerabatnya dilakukan.
4. Manfaat Tanaman Keluwih
Adapun manfaat tanaman keluwih sebagai berikut:
a. Keluwih termasuk tanaman bergetah, hamper semua bagian tanaman dapat mengeluarkan getah, sejak dari bunga, buah, daun, ranting, cabang, batang, maupun akarnya. Pada waktu dahulu getah kelurih dimanfaatkan sebagai perangkap burung.
b. Bunga keluwih yang telah kering dapat digunakan sebagai upet. Asap upet bunga jantan yang telah kering dan dibakar berguna sebagai pengusir nyamuk.
c. Daun keluwih yang masih muda berguna sebagai pakan ternak dan daun keluwih yang telah tua dapat digunakan sebagai membungkus atau pembrongsong buah belimbing.
d. Kayu tanaman keluwih tidak keras, berserat kasar, kadang-kadang dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan perangkat rumah tangga sederhana.
e. Buah keluwih muda di manfaatkan sebagai bahan pembuat aneka sayur, sementara buah keluwih yang tua diambil bijinya sebagai bahan pangan atau digunakan sebagai benih.
5. Nama Daerah
a. Sumatera : Kulu (Aceh), Otal, Kulu (Batak), Kalawi (Minangkabau), Kaluwih, Pulor (Lampung), Gomu (Melayu),
b. Jawa : Kelewih, Kalewih, Koluih, Keleih, Kulur (Sunda), Kluwih, Kaluih, Kalueh, Klueh (Jawa), Timbul (Betawi), Kolor (Madura).
c. Bali : Kalancang, Kalewih, Timbul (Bali)
d. NusaTenggara : Kolo (Bima), Laku, Naun Maufe (Timor).
e. Sulawesi : Gamasi (Makassar), Kuloro (Selayar).
f. Maluku : Ulo (Bugis) Lines, Umasi (Seram), Dolai (Halmahera).
6. Daerah Tumbuh
Kehadiran tanaman keluwih di Indonesia tidak diketahui secara pasti. Kini, keluwih ditemukan tumbuh sejak dari Indonesia bagian barat hingga bagian timur. Keragaman nama daerah dari keluwih merupakan indicator bahwa komoditas keluwih telah lama dikenal oleh masyarakat.